Sudah berapa lama Anda memakai lensa kontak untuk menggantikan fungsi kaca mata Anda? Pertanyaan ini menjadi sangat penting untuk diajukan bagi Anda yang memakai lensa kontak. Sebab penggunaan lensa kontak secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata Anda.
Berikut adalah beberapa gangguan mata yang dapat diakibatkan karena memakai lensa kontak terlalu lama seperti dilansir dari boldsky.com.
Mata merah
Ini adalah salah satu gejala awal akibat pemakaian lensa kontak yang terlalu lama. Hal ini terjadi karena lensa kontak menutup oksigen yang dibutuhkan mata. Hasilnya mata Anda akan gatal dan kering. Kemudian secara perlahan mata Anda menjadi merah dan membuat penglihatan menjadi kabur.
Alergi
Jika Anda mengabaikan gejala pertama, maka hal ini dapat mengembangkan alergi permanen pada karena pemakaian lensa kontak. Mata Anda akan mengembangkan resistensi terhadap benda asing yang ada di mata sehingga Anda pun tidak dapat menggunakan lensa kontak lagi.
Luka di kornea
Luka di kornea mungkin menjadi kerusakan kornea yang paling serius. Setelah infeksi berulang dan trauma, maka akan terjadi luka di kornea karena pemakaian lensa kontak. Jika Anda tidak memeriksakannya dengan segera, maka dapat menurunkan kemampuan penglihatan Anda selamanya.
Mengubah bentuk bola mata
Lensa kontak yang menempel di bola mata akan seperti kulit kedua. Akibatnya lensa kontak pun dapat mempengaruhi bentuk bola mata Anda.
Untuk memastikan agar Anda tidak mendapatkan kerusakan mata tersebut, jangan pernah menggunakan lensa kontak selama lebih dari 8 jam. Sebaiknya Anda segera melepasnya dan memberikan mata Anda waktu untuk beristirahat.
Sumber : http://www.merdeka.com/sehat/memakai-lensa-kontak-dapat-merusak-kesehatan-mata.html
Selama ini olahraga adalah salah satu aktivitas yang dianggap baik untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Salah satunya adalah jogging atau lari pagi. Namun sebuah penelitian terbaru justru mengungkap sebaliknya. Menurut penelitian tersebut, terlalu banyak berlari justru bisa menyebabkan kematian dini.
Hasil yang mengejutkan ini didapatkan peneliti di Cardiovascular Research Institute, Pennsylvania setelah mengamati 3.800 pelari. Peneliti menemukan bahwa orang yang terlalu banyak berlari memiliki usia yang lebih pendek dibandingkan dengan orang yang melakukan jogging rutin namun tak berlebihan.
Peneliti di Amerika mengungkap bahwa waktu yang cukup untuk jogging adalah dua sampai tiga jam per minggu. Orang yang melakukan jogging lebih dari itu dan yang tak melakukan jogging sama sekali diketahui memiliki usia yang lebih pendek, seperti dilansir oleh Daily Mail (02/04).
Meski begitu hingga saat ini peneliti masih tak yakin apa yang menyebabkan kebiasaan jogging berkaitan dengan naiknya risiko kematian. Mereka belum menemukan kaitan hal tersebut dengan kesehatan jantung. Peneliti juga sudah melakukan pengamatan terhadap kesehatan partisipan seperti mengecek tekanan darah, kolesterol, hingga kebiasaan merokok. Namun semua faktor tersebut diketahui tak berkaitan dengan meningkatnya risiko kematian.
Peneliti melakukan penelitian terhadap partisipan yang memiliki usia rata-rata 46 tahun. Sekitar 70 persen partisipan diketahui berlari dan melakukan jogging lebih dari 20 mil per minggu. Dengan adanya hasil ini, bukan berarti Anda harus berhenti melakukan jogging.
Peneliti menekankan bahwa jogging masih bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan selama dilakukan sewajarnya dan tidak berlebihan. Mereka yang melakukan jogging terlalu sering sebaiknya memeriksakan kesehatan mereka secara teratur agar tetap bugar.
Salah satu peneliti, Dr James O'Keefe percaya bahwa terlalu banyak berlari akan membuat tubuh cepat lelah dan dalam jangka waktu yang panjang bisa berimbas pada risiko kematian. O'Keefe menyarankan agar seseorang tetap membatasi kebiasaan berlari hingga tiga jam per minggu dengan kecepatan yang sedang, kecuali jika mereka atlet lari.
Sumber : http://www.merdeka.com/sehat/rajin-jogging-justru-tingkatkan-risiko-kematian.html
Semua orang tentu sudah familiar dengan olahraga push up. Olahraga ini tergolong murah, mudah, dan bisa dilakukan di mana saja baik di dalam maupun luar ruangan. Push up juga salah satu jenis olahraga yang bisa membantu menjaga tubuh tetap bugar.
Push up sangat bermanfaat bagi pria dan wanita. Ahli menyarankan untuk melakukan push up setidaknya 30 sampai 100 kali sehari. Push up juga bisa dilakukan di pagi ataupun malam hari, namun pastikan untuk tidak melakukannya setelah makan karena bisa menyebabkan rasa tak nyaman pada perut.
Push up sebaiknya dilakukan setiap hari. Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan yang bisa Anda dapatkan dengan melakukan push up, seperti dilansir oleh Mag for Women.
1. Menguatkan tubuh bagian atas
Push up bekerja pada semua wilayah tubuh bagian atas. Olahraga ini akan menguatkan bagian leher, pundak, lengan atas, dan tangan. Bagi wanita, push up akan membantu mengecilkan lemak yang menggelambir di sekitar lengan atas.
2. Push up adalah olahraga yang murah
Anda tak perlu mengeluarkan biaya mahal atau menjadi anggota gym untuk tetap bugar. Dengan push up saja, Anda bisa menjaga kebugaran tubuh dan bisa melakukannya di mana saja. Anda bisa melakukannya di rumah, di kamar tidur, atau di tempat mana pun yang Anda inginkan. Ini juga salah satu alasan mengapa push up sangat baik dilakukan setiap hari.
3. Meningkatkan metabolisme
Meski push up tampak seperti olahraga yang ringan dan sederhana, namun olahraga ini bisa membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Ketika melakukan push up, hampir semua bagian tubuh bekerja. Ini juga membantu membakar lebih banyak kalori dan meningkatkan metabolisme. Push up bisa menjadi salah satu jenis olahraga yang membantu menurunkan berat badan dan membentuk tubuh.
4. Membentuk tubuh
Push up akan membantu Anda membentuk tubuh bagian atas dan bawah. Siapa yang tak tertarik memiliki tubuh berotot dan berbentuk indah? Tak hanya meningkatkan kebugaran, Anda juga mendapatkan bonus berupa bentuk tubuh yang ideal dengan melakukan push up. Selain kesehatan yang meningkat, rasa percaya diri Anda tentunya juga akan bertambah.
Itulah manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan melakukan push up setiap hari. Awalnya memang cukup berat, namun mulailah dengan melakukan sedikit push up, kemudian tambah jumlahnya secara bertahap. Selamat mencoba!
Sumber : http://m.merdeka.com/sehat/4-alasan-untuk-melakukan-push-up-setiap-hari.html
Ada banyak makanan yang baik untuk meningkatkan kemampuan otak seperti teh hijau, blueberry dan makanan lain yang kaya antioksidan. Mengonsumsi makanan ini akan membantu menjaga kesehatan dan meningkatkan fungsi otak.
Namun sebaliknya, terdapat juga makanan-makanan yang bisa memberikan efek buruk pada kesehatan otak. Makanan ini bisa memperlambat kinerja otak dan menurunkan kemampuannya. Makanan apa saja yang sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan otak? Ini dia, seperti dilansir oleh Men's Health (21/04).
1. Omelet putih telur
Omelet putih telur memang dipenuhi oleh protein. Namun jika kuning telurnya dihilangkan, Anda sebenarnya tengah kehilangan choline, yaitu nutrisi penting yang bisa melindungi kesehatan saraf, termasuk otak. Kekurangan choline akan membuat kinerja otak menurun. Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition mengungkap bahwa orang yang kekurangan choline memiliki nilai yang lebih baik dalam tes daya ingat dan kemampuan verbal. Jika ingin membuat omelet atau mengonsumsi telur, pastikan untuk memakan semuanya, baik bagian putih telur maupun bagian kuningnya.
2. Sirup agave
Sirup agave atau agave nectar adalah salah satu jenis pemanis yang diproduksi dari beberapa jenis spesies tumbuhan agave seperti agave biru atau salmiana. Pemanis yang terbuat dari sirup agave diketahui bisa menurunkan fungsi otak. Penelitian di University of California Los Angeles menunjukkan bahwa tikus yang diberi makan sirup agave memiliki ingatan yang lebih buruk dan lebih lambat dalam berpikir. Peneliti berpendapat bahwa fruktosa pada sirup agave bisa mengganggu sinyal otak.
3. Ikan tuna
Makan ikan memang menyehatkan karena ikan mengandung asam lemak omega-3. Namun berhati-hatilah dengan beberapa spesies ikan tertentu seperti tuna. Tuna diketahui mengandung banyak merkuri yang bisa memberikan efek negatif pada otak. Penelitian mengungkap bahwa semakin tinggi tingkat merkuri dalam aliran darah, maka semakin rendah pula nilai yang didapatkan dalam tes kemampuan kognitif. Beberapa ikan alternatif yang mengandung sedikit merkuri antara lain salmon dan sarden.
4. Popcorn kemasan
Waspadalah terhadap popcorn kemasan dan popcorn yang dibuat menggunakan microwave. Popcorn kemasan biasanya mengandung banyak lemak trans. Lemak trans tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan jantung, tetapi juga bisa merusak otak. Penelitian tahun 2011 yang diterbitkan dalam jurnal Neurology mengungkap bahwa orang yang mengonsumsi banyak lemak trans memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah.
5. Kue dan keripik
Perhatikan juga kebiasaan ngemil Anda. Sebuah penelitian mengungkap bahwa orang yang banyak ngemil seperti mengonsumsi keripik, makanan ringan, dan permen cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah dan lebih sulit berkonsentrasi. Camilan tak sehat seperti keripik kemasan, makanan yang manis, dan lainnya banyak mengandung lemak yang menurunkan ketajaman pikiran.
Apakah ada salah satu makanan di atas yang menjadi favorit Anda? Jika iya, segera kurangi konsumsinya. Mengonsumsi terlalu banyak makanan tersebut perlahan akan menurunkan kemampuan otak Anda.
Sumber : http://www.merdeka.com/sehat/awas-5-makanan-ini-bisa-merusak-otak.html
Pola tidur nenek atau kakek kita mungkin tidak berbeda jauh dari kita
sekarang ini, namun tidak sama halnya bagi nenek moyang kita. Jika Anda
melihat ke sebelum tahun 1800 maka Anda akan melihat pola tidur akan
mulai sedikit berbeda daripada kita. Nenak moyang kita tidur dalam cara
yang sedikit aneh bagi manusia modern sekarang ini.
Hal ini diketahui dari sebuah riset
oleh Roger Ekirch, Professor Sejarah di Virginia Tech, US. Risetnya
menemukan bahwa ternyata nenek myoang kita tidak hanya tidur dalam pola
tidur yang berbeda dari persepsi modern sekarang ini. Jika biasanya Anda
tidur dalam satu malam yang panjang atau disebut-sebut baiknya selama 8
jam, maka nenek moyang Anda tidur dalam rentang yang lebih pendek namun
dilakukan 2 kali.
Ia menemukan bahwa jam malam mereka sedikit lebih lama dari jam malam kita, yakni malam hari mereka akan bertahan selama 12 jam. Dalam rentang 12 jam, nenek moyang kita tertidur selama 2 kali dimana tidur pertama berjaan selama sekitar 3-4 jam, kemudian mereka bangun selama 2-3 jam dan kemudian tidur lagi sampai pagi.
Ternyata pola tidur 2 kali ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan,
referensi mengenai ini telah ada dalam berbagai dokumen lain seperti
literatur, makalah, dan dokumen resmi lainnya. Jadi yang mengejutkan di
sini bukanlah mengetahui bahwa pada dahulunya orang membagi tidur mereka
menjadi 2 kali namun ternyata pola tidur ini telah menjadi sangat umum
baik sekarang maupun pada dahulu kala.
Sebagai contoh, seorang dokter Inggris menemukan bahwa waktu ideal untuk belajar dan merenung adalah antara "tidur pertama" dan "tidur kedua." Beberapa dari Anda mungkin pernah mendangar hal ini, dimana ada orang yang belajar lagi di tengah malam sehabis ia tidur karena ia merasa itu lebih baik. Inilah ide di balik penemuan tersebut dan sekarang ini pola tidur 2 kali atau lebih semakin popular karena istilah polyphasic sleep dengan jam tidur yang jauh lebih pendek.
Beberapa dari Anda juga mungkin menanyakan lalu apakah yang dilakukan
nenek moyang kita di antara "tidur pertama" dan "tidur kedua," terlebih
lagi dengan jam malam yang lebih panjang dari kita? Mereka melakukan
apapun yang Anda bayangkan dimulai dari membaca, beribadah, ngobrol,
mengunjungi tetangga, hingga bercinta dengan pasang mereka.
Namun di awal abad 20, praktisi ini mulai menghilang karena berbagai alasan yang tidak diketahui tepatnya. Beberapa mengatakan bahwa lampu-lampu jalan mulai tidak dinyalakan dan malam hari akhirnya menjadi terlalu berbahaya, beberapa lainnya mengatakan bahwa tidur 2 kali hanya meghabiskan waktu saja.
Tidur 2 kali dalam 1 malam mungkin terdengar aneh bagi yang tidak
melakukannya, namun ternyata hal ini maish sering terlihat dalam
kehidupan modern sekarang ini. Tapi apakah hal itu baik atau tidak?
Walaupun tidur dua kali memang memberikan Anda perasaan kualitas tidur
yang lebih baik karena adanya waktu untuk relaks, namun ternyata itu belum terindikasi benar-benar baik untuk zaman modern sekarang ini.
Ini karena pola tidur tersebut membutuhkan kegelapan lebih yang hanya dapat dicapai saat bulan-bulan di musim dingin (Bagi negara tropis maka hal ini sudah tidak memungkinkan). Tidur dua kali pada musim panas dan musim-musim lainnya hanya akan membuat kualitas tidr menjadi lebih buruk. Sekarang ini, selama kita tidur dalam waktu yang cukup dan melakukannya dengan benarmaka kualitas tidur yang dicapai juga akan lebih baik.
Sumber : http://www.tahupedia.com/content/show/393/Nenek-Moyang-Kita-Ternyata-Tidak-Tidur-Seperti-Kita
Pola Tidur Yang Berbeda
Ia menemukan bahwa jam malam mereka sedikit lebih lama dari jam malam kita, yakni malam hari mereka akan bertahan selama 12 jam. Dalam rentang 12 jam, nenek moyang kita tertidur selama 2 kali dimana tidur pertama berjaan selama sekitar 3-4 jam, kemudian mereka bangun selama 2-3 jam dan kemudian tidur lagi sampai pagi.
Bukan Sesuatu Yang Mengejutkan

Sebagai contoh, seorang dokter Inggris menemukan bahwa waktu ideal untuk belajar dan merenung adalah antara "tidur pertama" dan "tidur kedua." Beberapa dari Anda mungkin pernah mendangar hal ini, dimana ada orang yang belajar lagi di tengah malam sehabis ia tidur karena ia merasa itu lebih baik. Inilah ide di balik penemuan tersebut dan sekarang ini pola tidur 2 kali atau lebih semakin popular karena istilah polyphasic sleep dengan jam tidur yang jauh lebih pendek.
Apa Yang Dilakukan Nenek Moyang Kita?

Namun di awal abad 20, praktisi ini mulai menghilang karena berbagai alasan yang tidak diketahui tepatnya. Beberapa mengatakan bahwa lampu-lampu jalan mulai tidak dinyalakan dan malam hari akhirnya menjadi terlalu berbahaya, beberapa lainnya mengatakan bahwa tidur 2 kali hanya meghabiskan waktu saja.
Baik atau Tidak
Studi yang dilakukan

Sebuah studi
oleh dilakukan oleh psikiater Thomas Wehr dengan meminta 15 pria
menghabiskan waktunya dalam lingkup yang terkontrol. Daripada bangun
selama 16 jam dan tidur 8 jam seperti biasa, mereka diminta bangun
selama 10 jam dan 14 jam sisanya mereka masuk dalam sebuah ruangan yang
gelap untuk mensimulasikan malam yang panjang dan siang yang pendek.
Pada awalnya seperti kebanyakan orang-orang modern mereka akan
"membayar hutang" tidur mereka. Namun setelah beberapa saat, pola tidur
2 kali akan terbentuk sama halnya seperti nenek moyang kita. Dalam
rentang 12 jam, mereka akan tidur selama4-5 jam dan kemudian bangun
selama beberapa jam dan tidur lagi hingga pagi. Uniknya, waktu tidur
tersebut tidak lebih dari 8 jam.
Studi itu menemukan bahwa ternyata di antara "tidur pertama" dan "tidur
kedua" adalah waktunya untuk relaks dan menenangkan diri mereka. Ini
membantu mereka mencapai kualitas tidur yang lebih baik.Jadi Apakah Hal Itu Benar-Benar Baik dan Harus Kita Praktekkan?

Ini karena pola tidur tersebut membutuhkan kegelapan lebih yang hanya dapat dicapai saat bulan-bulan di musim dingin (Bagi negara tropis maka hal ini sudah tidak memungkinkan). Tidur dua kali pada musim panas dan musim-musim lainnya hanya akan membuat kualitas tidr menjadi lebih buruk. Sekarang ini, selama kita tidur dalam waktu yang cukup dan melakukannya dengan benarmaka kualitas tidur yang dicapai juga akan lebih baik.
Sumber : http://www.tahupedia.com/content/show/393/Nenek-Moyang-Kita-Ternyata-Tidak-Tidur-Seperti-Kita
Pola tidur nenek atau kakek kita mungkin tidak berbeda jauh dari kita
sekarang ini, namun tidak sama halnya bagi nenek moyang kita. Jika Anda
melihat ke sebelum tahun 1800 maka Anda akan melihat pola tidur akan
mulai sedikit berbeda daripada kita. Nenak moyang kita tidur dalam cara
yang sedikit aneh bagi manusia modern sekarang ini.
Hal ini diketahui dari sebuah riset
oleh Roger Ekirch, Professor Sejarah di Virginia Tech, US. Risetnya
menemukan bahwa ternyata nenek myoang kita tidak hanya tidur dalam pola
tidur yang berbeda dari persepsi modern sekarang ini. Jika biasanya Anda
tidur dalam satu malam yang panjang atau disebut-sebut baiknya selama 8
jam, maka nenek moyang Anda tidur dalam rentang yang lebih pendek namun
dilakukan 2 kali.
Ia menemukan bahwa jam malam mereka sedikit lebih lama dari jam malam kita, yakni malam hari mereka akan bertahan selama 12 jam. Dalam rentang 12 jam, nenek moyang kita tertidur selama 2 kali dimana tidur pertama berjaan selama sekitar 3-4 jam, kemudian mereka bangun selama 2-3 jam dan kemudian tidur lagi sampai pagi.
Ternyata pola tidur 2 kali ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan,
referensi mengenai ini telah ada dalam berbagai dokumen lain seperti
literatur, makalah, dan dokumen resmi lainnya. Jadi yang mengejutkan di
sini bukanlah mengetahui bahwa pada dahulunya orang membagi tidur mereka
menjadi 2 kali namun ternyata pola tidur ini telah menjadi sangat umum
baik sekarang maupun pada dahulu kala.
Sebagai contoh, seorang dokter Inggris menemukan bahwa waktu ideal untuk belajar dan merenung adalah antara "tidur pertama" dan "tidur kedua." Beberapa dari Anda mungkin pernah mendangar hal ini, dimana ada orang yang belajar lagi di tengah malam sehabis ia tidur karena ia merasa itu lebih baik. Inilah ide di balik penemuan tersebut dan sekarang ini pola tidur 2 kali atau lebih semakin popular karena istilah polyphasic sleep dengan jam tidur yang jauh lebih pendek.
Beberapa dari Anda juga mungkin menanyakan lalu apakah yang dilakukan
nenek moyang kita di antara "tidur pertama" dan "tidur kedua," terlebih
lagi dengan jam malam yang lebih panjang dari kita? Mereka melakukan
apapun yang Anda bayangkan dimulai dari membaca, beribadah, ngobrol,
mengunjungi tetangga, hingga bercinta dengan pasang mereka.
Namun di awal abad 20, praktisi ini mulai menghilang karena berbagai alasan yang tidak diketahui tepatnya. Beberapa mengatakan bahwa lampu-lampu jalan mulai tidak dinyalakan dan malam hari akhirnya menjadi terlalu berbahaya, beberapa lainnya mengatakan bahwa tidur 2 kali hanya meghabiskan waktu saja.
Tidur 2 kali dalam 1 malam mungkin terdengar aneh bagi yang tidak
melakukannya, namun ternyata hal ini maish sering terlihat dalam
kehidupan modern sekarang ini. Tapi apakah hal itu baik atau tidak?
Walaupun tidur dua kali memang memberikan Anda perasaan kualitas tidur
yang lebih baik karena adanya waktu untuk relaks, namun ternyata itu belum terindikasi benar-benar baik untuk zaman modern sekarang ini.
Ini karena pola tidur tersebut membutuhkan kegelapan lebih yang hanya dapat dicapai saat bulan-bulan di musim dingin (Bagi negara tropis maka hal ini sudah tidak memungkinkan). Tidur dua kali pada musim panas dan musim-musim lainnya hanya akan membuat kualitas tidr menjadi lebih buruk. Sekarang ini, selama kita tidur dalam waktu yang cukup dan melakukannya dengan benarmaka kualitas tidur yang dicapai juga akan lebih baik.
Sumber : http://www.tahupedia.com/content/show/393/Nenek-Moyang-Kita-Ternyata-Tidak-Tidur-Seperti-Kita
Pola Tidur Yang Berbeda
Ia menemukan bahwa jam malam mereka sedikit lebih lama dari jam malam kita, yakni malam hari mereka akan bertahan selama 12 jam. Dalam rentang 12 jam, nenek moyang kita tertidur selama 2 kali dimana tidur pertama berjaan selama sekitar 3-4 jam, kemudian mereka bangun selama 2-3 jam dan kemudian tidur lagi sampai pagi.
Bukan Sesuatu Yang Mengejutkan

Sebagai contoh, seorang dokter Inggris menemukan bahwa waktu ideal untuk belajar dan merenung adalah antara "tidur pertama" dan "tidur kedua." Beberapa dari Anda mungkin pernah mendangar hal ini, dimana ada orang yang belajar lagi di tengah malam sehabis ia tidur karena ia merasa itu lebih baik. Inilah ide di balik penemuan tersebut dan sekarang ini pola tidur 2 kali atau lebih semakin popular karena istilah polyphasic sleep dengan jam tidur yang jauh lebih pendek.
Apa Yang Dilakukan Nenek Moyang Kita?

Namun di awal abad 20, praktisi ini mulai menghilang karena berbagai alasan yang tidak diketahui tepatnya. Beberapa mengatakan bahwa lampu-lampu jalan mulai tidak dinyalakan dan malam hari akhirnya menjadi terlalu berbahaya, beberapa lainnya mengatakan bahwa tidur 2 kali hanya meghabiskan waktu saja.
Baik atau Tidak
Studi yang dilakukan

Sebuah studi
oleh dilakukan oleh psikiater Thomas Wehr dengan meminta 15 pria
menghabiskan waktunya dalam lingkup yang terkontrol. Daripada bangun
selama 16 jam dan tidur 8 jam seperti biasa, mereka diminta bangun
selama 10 jam dan 14 jam sisanya mereka masuk dalam sebuah ruangan yang
gelap untuk mensimulasikan malam yang panjang dan siang yang pendek.
Pada awalnya seperti kebanyakan orang-orang modern mereka akan
"membayar hutang" tidur mereka. Namun setelah beberapa saat, pola tidur
2 kali akan terbentuk sama halnya seperti nenek moyang kita. Dalam
rentang 12 jam, mereka akan tidur selama4-5 jam dan kemudian bangun
selama beberapa jam dan tidur lagi hingga pagi. Uniknya, waktu tidur
tersebut tidak lebih dari 8 jam.
Studi itu menemukan bahwa ternyata di antara "tidur pertama" dan "tidur
kedua" adalah waktunya untuk relaks dan menenangkan diri mereka. Ini
membantu mereka mencapai kualitas tidur yang lebih baik.Jadi Apakah Hal Itu Benar-Benar Baik dan Harus Kita Praktekkan?

Ini karena pola tidur tersebut membutuhkan kegelapan lebih yang hanya dapat dicapai saat bulan-bulan di musim dingin (Bagi negara tropis maka hal ini sudah tidak memungkinkan). Tidur dua kali pada musim panas dan musim-musim lainnya hanya akan membuat kualitas tidr menjadi lebih buruk. Sekarang ini, selama kita tidur dalam waktu yang cukup dan melakukannya dengan benarmaka kualitas tidur yang dicapai juga akan lebih baik.
Sumber : http://www.tahupedia.com/content/show/393/Nenek-Moyang-Kita-Ternyata-Tidak-Tidur-Seperti-Kita
Di bagian utara Meksiko, berjarak sekitar satu jam perjalanan dari Chihuahua, terdapat lokasi penambangan yang disebut Tambang Naica. Tambang Naica merupakan tambang timah dan perak yang cukup besar, dikelola oleh perusahaan pertambangan terkemuka di negara tersebut. Jauh di bawah kedalaman tambang tersebut tersembunyi gua-gua yang terkenal karena keindahan kristal-kristalnya.
Salah satu yang paling menarik perhatian khalayak adalah Cueva de los Cristales atau Gua Kristal. Di tempat itu terdapat lusinan kristal raksasa berwarna putih dan ungu yang sekilas tampak seperti pecahan gelas. Formasinya yang menakjubkan menjadikan tempat ini terkesan seperti tempat di planet asing. Menurut National Geographic magazine, kristal-kristal di sini termasuk bongkahan kristal terbesar di dunia. Kristal terbesar yang pernah ditemukan di sana panjangnya mencapai 12 meter, dengan diameter 4 meter, dan berat mencapai 55 ton. Karena itu gua ini juga dikenal dengan nama Gua Kristal Raksasa.

Photo by iRocks.com/Rob Lavinsky
Kristal yang ditemukan di Cueva de los Cristales merupakan jenis selenite crystal atau gypsum. Para ilmuwan sempat bertanya-tanya bagaimana formasi kristal di gua tersebut bisa berukuran sebesar itu. Sebab penemuan gua kristal di Tambang Naica bukanlah yang pertama, tetapi tak ada bongkahan dan balok kristal di tempat lain yang sebesar itu.
Seperti ditulis Wikipedia, Naica berdiri di atas sesar atau rekahan bumi yang terbentuk pada masa lampau. Di bawah gua-gua kristal tersebut terdapat kantung magma yang memanaskan air dan karenanya mengandung banyak mineral, salah satunya gypsum. Air berkandungan mineral tinggi di sana tetap terjaga dalam suhu 50 derajat celcius selama kurang lebih 500.000 tahun. Rupanya itulah yang menyebabkan bongkahan-bongkahan kristal di sana bisa berukuran sangat besar. Tetapi karena suhunya sangat tinggi, bisa mencapai 58 derajat celcius dengan kelembapan sekitar 99 persen, gua-gua ini jadi cukup sulit untuk dieksplorasi, apalagi dijadikan tempat wisata. Tanpa perlindungan yang memadai orang hanya bisa bertahan di dalam gua tersebut tak lebih dari sepuluh menit.
Pada tahun 1910 para penambang di Naica menemukan gua bawah tanah. Di dalamnya terdapat kristal-kristal runcing yang menyerupai bilah pedang. Karena itulah penduduk setempat menamainya Cueva de las Espadas atau Gua Pedang. Letaknya sejauh 120 meter di bawah tanah. Permukaan gua itu tertutup bongkahan-bongkahan kristal jernih yang berkilauan indah.

Photo by Giantcrystals.strahlen.org/RD Fisher
Gua kristal kedua yang ditemukan adalah Cueva de los Cristales, terletak 300 meter di bawah permukaan Tambang Naica. Gua batuan gamping beserta balok-balok kristal yang berkilauan di sana ditemukan pada tahun 2000 oleh sepasang saudara yang sedang mengebor di sedalam ribuan meter di Tambang Naica.
Selain dua gua tersebut masih ada dua gua kristal lagi yang ditemukan di sekitar lokasi Tambang Naica pada tahun 2000, yaitu Gua Mata Sang Ratu dan Gua Lilin. Sementara itu pada tahun 2009 ditemukan kembali gua kristal yang dinamakan Istana Es, 150 meter dari permukaan Tambang Naica. Tidak seperti kristal di dua gua yang ditemukan pertama, kristal di gua-gua ini tidak berbentuk panjang dan runcing. Lebih menyerupai bunga atau bongkahan serupa prisma.
Sayangnya gua-gua kristal ini sangat rentan terhadap air dan udara. Kristal-kristal di Cueva de los Cristales dan Cueva de las Espadas akan terkikis oleh udara jika dibawa keluar dari gua. Karena itu pihak pengelola penambangan bersama dengan Naica Project berusaha untuk mempertahankan gua tersebut dengan menjauhkan air dan mengabadikan kristal-kristal di sana.
Sumber : http://www.merdeka.com/gaya/gua-kristal-ini-menyimpan-bongkahan-kristal-terbesar-di-dunia.html
Subscribe to:
Posts (Atom)
Popular Posts
-
Dubai selalu ingin mencetak rekor dunia dengan berbagai hal yang bisa mereka buat dan seolah-olah uang pemerintah kota ini tidak pernah hab...
-
sosial wars adalah producsi game yang berasal dari sosial point yang banyak di gemari oleh para gemmers di dalam sosial wars ada yang...
-
sosial empires adalah producsi game yang berasal dari sosial point yang banyak di gemari oleh para gemmers di dalam sosial empires ada ya...
-
1. Nasi membantu mendongkrak mood. Karbo mendukung produksi serotonin, senyawa kimia dalam otak yang menimbulkan perasaan senang. St...
-
Malu kini sedang menyelimuti pasangan Aim (17) dan pacarnya Ns (16). Keduanya digelandang warga saat ketahuan sedang berbuat mesum di ka...
-
Penis sejak zaman dulu dipercaya menjadi lambang kesuburan, keperkasaan, dan kekuasaan. Apalah arti seorang lelaki tanpa penis. Bahkan hin...
-
Tahukah Anda roti tawar-berlapis sayuran dan daging atau telur yang popular disebut sandwich? Mungkin sebagian pasti pernah merasakannya....